Perubahan pada masyarakat tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena adanya faktor yang memicu. Demikian pula fenomena naiknya jumlah tindak kriminal pada masyarakat. Mengapa seseorang itu terdorong untuk melakukan kejahatan, bahkan ada kecenderungan meningkat? Pasti banyak alasannya.
Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa semua jenis kriminalitas lebih di dominasi oleh faktor ekonomi.Salah satu penyebab Seringnya terjadi perampokan, pencurian, penipuan, penganiayaan,dan semacamnya adalah ekonomi yang lemah.
Al-Imam Al Mawardi, merupakan ahli tata negara islam di abad lima hijriyah menjelaskan, “Ketika kebutuhan manusia meningkat, sedang pendapatannya menipis, harapan banyak yang pupus ( melihat kenyataan yang semrawut), maka akan timbul rasa iri yang berlanjut pada kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan miskin.
Pada tataran selanjutnya, akan timbul permusuhan antara kelomok kaya yang berkecukupan dan kelompok miskin yang sulit dalam mencukupi kebutuhan. Kondisi yang lebih kritis muncul dalam bentuk meningkatnya tindak kriminalitas di masyarakat”. Dalam pandangan Al-Mawardi, naiknya tindak kriminalitas pada masyarakat, tidak berdiri sendiri, akan tetapi adanya faktor lain yang berperan.
Sehingga, membentuk mata rantai yang berujung pada naiknya jumlah tindakan kriminal. Untuk memecahkan problem tersebut, mata rantai kriminalitas harus di putus terlebi dahulu.
Jika faktor ekonomi berada di belakangnya, kedengkian dan iri hati dapat timbul dari mereka yang hidup dalam kemiskinan, pada saat melihat orang yang berkecukupan yang tidak pernah mengulurkan tangan kepada mereka.
Kedengkian tersebut dapat memicu kelompok miskin melakukan hal-hal yang terlarang demi mendapatkan sesuap nasi.
Maka dari itu, Menunaikan Zakat bagi orang yang sudah wajib untuk melakukannya, merupakan solusi terbaik untuk membasmi sedikit demi sedikit faktor ekonomi dan juga mata rantai kriminalitas. karena dengan menunaikan zakat, dapat membantu ekonomi orang yang sulit dalam memenuhi kebutuhan juga memebersihkan jiwa dan hati dari berbagai sifat tercela salah satunya yaitu kikir.
Oleh : Ruhanah (Mahasiswi UNUSIA Jakarta)